Kamis, 26 Juli 2012


Profil Desa Leles
  1. Sejarah Desa
Secara administratif desa leles merupakan salah satu dari 7 (tujuh) desa diwilayah kecamatan sagalaherang  yang  terletak  + 3 Km kearah selatan dari kecamatan segelaherang, desa Leles berada diketinggian 500 M DPL (Diatas Permukaan Laut) dengan wilayah  + 464 Ha. Desa leles berbatasan dengan beberapa Desa yaitu:
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cinta mekar Kecamatan Serang Panjang.
  • Sebelah  Timur berbatasan dengan Desa Sagalaherang.
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Dayeuh Kolot.
  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Curug Agung.
       Suhu rata-rata harian di Desa Leles adalah 22-240 C. Iklim Desa Leles sebagaimana Desa-Desa lain di wilayah Indonesia mempunyai Iklim kemarau dan penghujan dengan rata-rata curah hujan 343 mm/Tahun. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Leles Kecamatan Sagalaherang. Iklim suatu daerah sangat berpengaruh dalam kehidupan utamanya untuk pertumbuhan tanaman dan kelangsungan hidup binatang ternak. Selain itu, kondisi geografis Desa Leles umumnya merupakan perbukitan. 

      Pada masa pemerintahahan Kabupaten Purwakarta di Subang kewedanaan  sagalaherang tahun 1919 dibawah pimpinan H. Marzuki terbentuklah Desa Leles yang dipimpin oleh seorang kepala Desa yang bernama H. Marzuki (Alm) seiring perjalanan waktu dengan kondisi dan beberapa arah kebijakan sehingga terjadilah pemekaran wilayah pada tanggal 25 Maret 1982 dengan hasil terbentuknya desa baru yaitu Desa Cintamekar sekarang Kecamatan Serangpanjang. 

      Nama Leles menurut informasi disalah satu kampung Leles Kidul dulunya ada pohon/tangkal Leles yang sangat besar dan nama pohon tersebut lahirlah Desa Leles harapan nama tersebut dapat menjadi tolak ukur untuk penyelenggaraan pemerintahan desa dimasa akan datang.

     2.     Demografi

        Desa  leles merupakan  desa yang mempunyai jumlah penduduk 3.659 jiwa.. 1.285 KK yang terbagi kedalam 4 dusun. Jumlah penduduk laki-laki adalah 1.843 jiwa dan penduduk perempuan  adalah 1.843 jiwa dan penduduk perempuan adalah 1.816 jiwa.

     3.     Topografi
Desa leles merupakan desa dengan dataran tinggi, sebelah barat berbatasan dengan  desa Sagalaherang sebelah selatan, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Dayeuhkolot dan sebelah utara berbatasan dengan desa Curug Agung.

     4.     Hidrologi dan Krimatologi
            Desa leles sesuai dengan topologinya terdapat sungai Cimuja dan Sungai Ciasem dari arah selatan yang melintasi Desa Dayeuhkolot dan Desa Sukamandi dimana Sungai Cimuja dan Sungai Ciasem berfungsi sebagai irigasi pertanian di Desa Leles. Iklim Desa leles rata-rata suhunya mencapai 22-40oC dengan ketinggian diatas  permukaan laut mencapai 485-500m dpl dengan wilayah + 5445,697 Ha.Berdasarkan hidrologinya kualitas sumber air bersih di Leles sangai baik karena kondisi sungai sebagai sumber mata air berisi kondisinya alami,kebanyakan oleh masyarakat leles di gunakan sebagai sumber air minum dan juga digunakan  sebagai pengairan pertanian.

     5.       Luas dan Sebaran Penggunaan Lahan
            Pada umumnya lahan yang terdapat di Desa Leles digunakan secara produktif dan hanya sedikit saja yang tidak di pergunakan.Hal ini menunjukan bahwa penggunaan lahan Desa Leles memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap di olah.Luas lahan berupa sawah 1.719.321 Ha, Pemukiman 541.420 Ha, Perkebunan 28.471 Ha, Tanah perkarangan 19.829 Ha, Tanah pemakaman 28.471 Ha, Tanah ladang / Tegal 2.901.321 Ha, dan Hutan Negara / Tanah Desa 38,1 Ha.

     6.     Keadaan Sosial

           6.1  Kependudukan
            Pada umumnya tingkat pendidikan Desa Leles dapat dikatagorikan cukup baik,terbukti dengan banyaknya lulusan sekolah lanjut tingkat atas untuk ditingkat pedesaan sudah merupakan cukup baik, dibandinngkan tahun-tahun sebelumnya,namun  dengan demikian masih ada sebagian kecil atau sebagian gelincir masyarakat katagori kurang mampu yang tidak mau melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi dikarenakan kurang nya tingkat pengetahuan akan pentingnya pendidikan.
           Tingkat gotong-royong masyarakat dalam kegiatan pembangunan masih tinggi yang digunakan oleh semua masyarakat khususnya di dua dusun yaitu Dusun Leles Kulon dan Dusun Leles Wetan,dengan kekompakan penduduk yang cukup tinggi dan juga masih adanya penduduk berbeda pandangan dan itu tidak menjadi kendala untuk kelangsungan kerukunan umat beragama
            6.2       Indeks Pembangunan Manusia
            Indeks pendidikan dan daya beli memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam capaian IPM Desa Leles , sehingga membuat Desa Leles IPM-nya dapat melebihi target IPM Kabupaten Subang
            6.3      Kesehatan
            Tenaga kesehatan di Desa Leles  pada tahun 2010 terbagi atas perawatan 1 orang, Bidan 1 orang, Dukun Beranak 2 orang, dan partisipasi nmasyarakat di bidang kesehatan sebanyak 24 orang.